habibun Hasibuan salah satu warga yang dikonfirmasi wartawan poskotasumatera, menyampaikan kami disini dari kemarin hanya menuntut hak plasma kami sebesar 20%, sudah 15 tahun lebih kami belum menerima hasil plasma.
"Inilah kami pagi ini bg masih stay Dalam menuntut hak kami yang dua puluh persen. Dari kemarin hingga malam dan hingga hari kita tetap melakukan aksi damai disini bg.kita stanbay didepan gerbang keluar masuk nya PT RENDI PERMATA RAYA." Ujarnya kepada wartawan.
habibun menambahkan, Adapun pihak pemerintahan yang datang bapak kadis koperasi, pertanahan dan BPK asisten II, namun mereka hanya memberikan himbauan Dan mengatakan mau mengadakan rapat Forkopimda.
Kami juga sangat kecewa melihat pemerintah, seharusnya cepat tanggap kepada keluhan kami selaku warga, yang mana kami berharap pemerintah hadir ditengah kami selaku masyarakat, namun sebaliknya Pemerintah makan enak dirumah dinas kami disini kehujan.ungkap habibun hsb dengan nada kesal
Ketua koperasi hasil sawit bersama desa singkuang I sapihuddin, kepada wartawan juga mengatakan Masyarakat sudah merasa bosan dengan janji- janji pemerintah yang tak kunjung terealisasi. Kami tak akan mundur bila perlu lahan itu kami duduki hingga ada penyelesaian. Tutur sapihuddin
Terkait Hak Plasma masyarakat, IUP atau IUP-B, Salah satu menejer PT. Rendi Permata Raya (PT. RPR), Muara Batang Gadis. Yang dikonfirmasi melalui Pesan Aplikasi WhatsApp dengan nomor hp +62 821-8709-****, sudah centang biru. Namun enggan memberi jawaban. (PS/210)