Usulan yang
disampaikan masih didominasi oleh pembangunan fisik seperti, pengaspalan jalan,
pemeliharaan jalan, pengadaan alat dan mesin pertanian, perbaikan rumah tidak
layak huni, serta pembangunan tembok.
Usulan ini
merupakan hasil dari masing-masing musrenbang desa yang kemudian diajukan pada
musrenbang kecamatan.
Pada sesi
diskusi yang dipimpin Camat Siempat Nempu Marhaban Kudadiri, Kepala Desa
Jumatuang Bontor Sianturi menyampaikan keluhan masyarakat tentang akses jalan
yang rusak.
“Tahun lalu,
jalan ini sudah dibilang seperti kolam susu, karena sudah sangat parah. Jadi
kami mohon tolong diprioritaskan untuk perbaikannya,” kata Bontor.
Menanggapi hal
tersebut, Jeri Sahat Aritonang dari teknik pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang (PUTR) mengatakan pembangunan atau perbaikan jalan harus sesuai
dengan prosedur.
“Kalau di desa
ada pengusulan jalan, harus tau dulu linknya. Kalau ternyata linknya adanya di
PUTR Kabupaten Dairi, maka akan kami tindaklanjuti. Kalau linknya tidak ada di
PUTR Dairi, maka akan disampaikan ke tingkat provinsi, ” tutur Jeri.
Pada
kesempatan ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sabam Sibarani juga
mengingatkan kepada seluruh perangkat yang hadir untuk menyampaikan hal-hal
yang menjadi prioritas pembangunan. Hal ini bertujuan agar pembangunan di
masing-masing desa dapat terlaksana dengan cepat karena sudah masuk dalam
daftar pengajuan.
“Masukkan apa
yang mau dibangun dan diperjuangkan. Usulan yang bapak ibu berikan, akan saya
perjuangkan,” ucap Sabam.
Musrenbang Kecamatan
Siempat Nempu turut dihadiri oleh Kepala Kepolisian Sektor Siempat Nempu
Adinoto, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Ruspal
Simarmata, dan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Medi Bangun,
serta perwakilan dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten
Dairi. (PS/K.TUMANGGER).
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
