POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Pada
Kamis 17 Agustus 2023, Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 78. Pada
masa perjuangan silam, memang banyak pejuang menggunakan bambu runcing.
Tapi di zaman millenium ini, mungkin hanya di Kecamatan Medan Marelan saja, pembatas jalan masih pakai bambu. Yang dipakai bukan bambu runcing, tapi bambu kering yang diikatkan diatas ban bekas dijadikan pembatas bersama pembatas jalan milik Dinas Perhubungan Medan di simpang Jalan Marelan 5 Pasar I Kelurahan Tanah Enam Ratus.
Sementara
di kecamatan lain di Kota Medan, pembatas jalan dibuat dengan permanen dan
dengan menggunakan pembatas jalan berwarna merah dan pembatas jalan cor dengan
ornamen indah. Wajarnya kondisi pembatas Jalan Marelan Raya Pasar I Tanah Enam
Ratus ini menimbulkan bahas satire dari warga.
Dalam
grup Whats App Silatirahmi Medan Marelan, Jumat (25/8/2023) menyampaikan bahasa
satire dengan menyatakan, wajar pembatas jalan Marelan Raya menggunakan bambu
karena dalam ‘masa penjajahan’.
“Wajar lah ketua xxxxxxx di Marelan kan masih dalam masa penjajahan , ya wajar saja masih menggunakan bambu,” sindirnya di laman WA nya menanggapi postingan foto pembatas jalan arelan Raya menggunakan bambu dan ban bekas di grup WA Silaturahmi Medan Marelan.
Warga
lain menyindir dengan cara berbeda menanggapi perbedaan pembatas jalan di Medan
Jonor dan Medan Marelan dengan mengatakan, Medan Marelan harus tampil beda. “Itu
ciri khas medan marelan ketua, harus tampil beda,” tulisnya bernada satire.
Kepada
wartawan, Rahmat pedagang yang berada di simpang Marelan V Pasar I Kelurahan
Tanah Enam Ratus, pembatas jalan dengan bambu yang diikat diatas ban bekas
dipasang untuk mengurai kemacetan. Dia juga mengaku miris pemasangan pembatas
jalan tradisional itu. Diharapkannya, Pemko Medan dan Pemprov Sumut memasang
pembatas jalan yang sesuai baik cor beton atau pembatas standar.
“Miris
juga kita melihatnya. Seharusnya dipasang yang standar lah. Di Medan Marelan
ini warganya kan ramai dan lalu lintas padat. Pendapatan pajak pun pasti besar
dari Medan Marelan,” pungkasnya, Jumat (25/8/2023).
Pantauan
wartawan di Jalan Marelan Raya Simpang Pasar 1 Tanah Enam Ratus, Jumat
(25/8/2-23) puluhan batang bambu diikatkan diatas puluhan ban bekas yang
ditarih diantara pembatas jalan berwarna merah berlogo Dinas Perhubungan Medan.
Meski
mampu mengurai kemacetan, namun pemandangan tak biasa ini amat kontras
dibanding pembatas jalan di Jalan T Amir Hamzah Simpang Sungai Deli Medan yang
menggunakan cor beton segi empat yang dicat indah atau dengan pembatas jalan di
Jalan Karya Wisata Medan Johor yang terlihat cantik.
Agaknya, jargon percepatan pembangunan Utara Kota Medan yang menjadi janji kampanye beberapa Walikota Medan lalu sudah terlupakan di masa kepemimpinan Walikota Medan Bobby Afif Nasution ini. (PS/RED)
Mungkin kas Daerah kota Medan lagi kosong untuk dinas perhubungan kota medan.... soalnya gak mungkin lah dari kantongnya Kadishub medan membuat pembatas jalan yang cantik seperti di tempat yang lain..🤭