Sekolah ini
sudah berdiri selama 7 tahun tapi hanya 6 cuman PNS termasuk saya selaku Kepala
Sekolah,dan kami membuat usulan agar ditambah tenaga pengajar dan termasuk
tenaga administrasi sebagai PNS,namun beginilah terus keadaanya.
Sedangkan
jumlah murid hanya sekitar empat ratusan (400) lebih,padahal jurusan di sekolah
ini adalah ada 4 program,diantaranya 1. Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura,2.Teknik Sepeda Motor, 3.Teknik Komputer dan
Jaringan, 4. Akuntansi.
Kalau
dahulu Sekolah Menengah Kejuaruan ini dipisahkan Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura dan Sekolah Pertanian,begitu juga dulu disebut sekolah kejururan
Teknik mesin dan lainnya.Bahkan sama-sama mempunyai kepala Sekolah saat itu,tetapi
kalau sekarang disatukan menjadi satu.Itulah yang terjadi sekarang ini ,ungkap
Kepsek.
Memang
adanya dipungut uang komite dari murid sesuai dengan kesepakan para orantua
murid,yaitu besarannya Sembilan puluh lima ribu rupiah (95.000) permurid.
Ketika wartawan
menanyakan lagi,bagaiman bisa mampu dana BOS untuk menanggulangi honor mereka
yang 29 orang tenaga honor tersebut ?...Padahal dana yang bisa dipergunakan
sesuai aturan hanya 20 % yang dapat dipergunakan dari jumlah dana BOS untuk pembayaran
tenaga honor.Dan kenapa sebanyak itu tenaga honornya ?
Seperti saya
sebutkan tadi,bahwa ada 4 program yang kita tangani,dan harus semuanya
mempunyai keahlian sesuai dengan jurusan bidang program tersebut,justru itulah
kita pusing memikirkan terhadap tenaga honor sebanyak itu,ungkapnya.
Karena untuk
tenaga pengajar (guru) Sekolah Menegah Atas (SMA) dengan tenaga pengajar untuk SMK,ujar
Horlen Situmorang dalam akhir percakapannya dengan wartawan diruangannya . (PS/K.TUMANGGER).