POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Walaupun hari Minggu, Hari Kesaktian Pancasila diperingati pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meneguhkan Pancasila sebagai ideologi utama Bangsa Indonesia. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tidak lepas dari peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Dimana 6 orang Jenderal dan seorang perwira menjadi korban pembantaian. Mereka adalah Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jendral Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jendral Siswondo Parman, Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo dan Lettu Pierre Andreas Tendean. Mereka ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.
Demikian Disampaikan Kepala SMKN 1 Angkola Timur Indra Muda Rambe S.Pd didampingi Wakasek Uba Khairani Hasibuan kepada Awak media online Minggu (1/10-2023).
"Maka dari itu sebagai anak bangsa wajib untuk memahami sejarah tentang ideologi Pancasila ini. karena itu, semua warga SMKN 1 Angkola Timur mengikuti Upacara untuk mengenang Jasa Pahlawan yang gugur dalam membela Negara Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meneguhkan Pancasila sebagai ideologi utama Bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini tidak lepas dari peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Di mana 6 orang jenderal dan seorang perwira menjadi korban pembantaian," ujar Kasek SMKN 1 Angkola Timur.
Kasek SMKN 1 Angkola Timur Indra Muda Rambe S.Pd mengatakan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai masyarakat, khususnya generasi muda sebagai momentum perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Indra Muda Rambe S.Pd juga berpesan kepada generasi muda untuk membulatkan tekad dan semangat untuk terus belajar, bekerja, dan mengabdi serta mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti persatuan dan kesataun, semangat kebersamaan, dan gotong royong.
“Sebagai generasi penerus yang akan memimpin bangsa ini kedepan, saya berharap generasi muda dapat memaknai Pancasila sebagai ideologi negara guna menanamkan rasa kebersamaan dan rasa persatuan dan kesatuan,” ujar Indra Muda Rambe S.Pd ditemui usai upacara. (PS/BERMAWI)