POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Polrestabes
Medan belum mampu menangkap seluruhterduga pelaku yakni puluhan Anggota Geng Motor yang melakukan
perampasan sepeda motor dan menganiaya 4 remaja di Jalan Cemara Medan pada 1
November 2023 lalu.
Padahal
para pelaku terekspos dalam rekaman video yang diposting di laman Istagram tkpmedan
dan viral pada 2 November 2023 lalu dan diduga polisi telah mengantongi
identitas dan alamat para terduga begal dari kelompok Geng Motor yang
meresahkan ini.
Informasi
yang dihimpun Satreskrim Medan baru mampu menangkap 1 pelaku berinisial I warga
Medan dan satu lagi tersangka berinisial H warga Jalan Alumunium Medan
diserahkan orangtuanya ke penyidik beberapa waktu lalu.
Dari pelaku yang ditahan, informasi diperoleh sepeda motor hasil rampasan dijual ke Tembung Percut Sei Tuan senilai Rp. 4,4 juta dan hasilnya dibagi bagi para pelaku bersama Anggota Geng Motornya.
Sementara,
4 remaja yang menjadi korban dan keluarganya mengaku resah karena terduga
pelaku lain telah berkeliaran di Kota Medan setelah beberapa waktu lalu sempat
menghilang diduga melarikan diri alias kabur.
Belum
diperoleh keterangan dari Kapolrestabes Medan maupun Kasatreskrim nya atas
lambannya penuntasan kasus itu dan belum ditangkapnya penadah sepeda motor
rampasan itu.
Kedua pejabat kepolisian di Medan ini belum merespon konfirmasi wartawan yang dilayangkan ke Whats App nya, Jumat (24/11/2023).
Sementara Kapolda Sumut melalui Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi mengaku polisi masih bekerja dalam menuntaskan laporan perampasan kendaraan bermotor dan penganiayaan oleh terduga puluhan anggota Geng Motor itu.
Tak
banyak yang dipaparkan Perwira berpangkat 3 melati ini. Merespon konfirmasi
wartawan, Jumat (24/11/2023) Polisi ramah ini hanya mengatakan, polisi terus
bekerja dan berharap doa masyarakat atas penuntasan kasus itu. “Polisi terus
bekerja, mohon Doanya,” balasnya di laman Whats App nya menjawab wartawan.
DINILAI LAMBAN
Menanggapi lambannya polisi menangkap seluruh terduga pelaku perampasan Motor Scoopy BK 3183 AJU dan penganiayaan 4 remaja hingga luka parah yang dilakukan puluhan terduga pelaku ini amat disayangkan aktivis Kota Medan.
Pengurus
LP3 R Gultom SH pada wartawan, Jumat (24/11/2023) menuding, kurangnya sinerji
dan penataan kerjasama perangkat di Polrestabes antara Satuan Reskrim dan
Satuan lainnya di Polrestabes Medan di bawah kepemimpinan Kombes Valentino Alfa
Tatareda mengakibatkan peristiwa hukum ini lamban tuntas.
R
Gultom SH mencontohkan, jika peran Satuan Intel, Satuan Samapta dan personil
Bhabinkamtibmas mampu bersinerji ditambah polsek-polsek setempat bisa diajak
kerjasama pengungkapan perkara pidana yang meresahkan masyarakat ini,
dipastikan semua terduga pelaku akan terciduk dan perlahan efek jera akan
dirasakan para sindikat itu.
“Kejahatan
jalanan baik Geng Motor, Begal atau apapun sebutannya amat meresahkan. Di kasus
Jalan Cemara Medan 2 tersangka sudah ditangkap. Ada video petunjuk siapa saja
terduga pelaku. Kok lamban tersangka lain ditangkap. Saya duga pola kerjasama
antar satuan di Polrestabes Medan kurang berjalan. Disini peran Kapolrestabes
dalam memanejemen ini,” saran Aktivis dikenal vokal ini.
Dia juga menghimbau, keluarga korban menyampaikan ke Polisi dan Jaksa yang akan memproses para tersangka yang sudah ditahan untuk memasukkan Retritusi dalam dakwaan dan tuntutan hukum di Pengadilan Anak yang akan segera digelar mendatang.
Pada akhirnya, R Gultom SH meyakini Kapolretabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda mampu menuntaskan peristiwa pidana perampasan ranmor dan penganiayaan ini hingga para korban mendapatkan keadilan dan rasa aman akan kembali dirasakan mereka.
Diberitakan
sebelumnya, empat pelajar dibantai puluhan Geng Motor bersenjata tajam celurit dan
parang di Jalan Cemara simpang Jalan Wartawan depan Showroom Hino Kelurahan
Pulo Brayan Darat Kecamatan Medan Timur Rabu 01 November 2023 sekitar pukul
16.300 WIB kemarin.
Akibatnya
ke 4 pelajar di SMA Swasta Budi Agung dan salah satu sekolah lain di Kecamatan Medan
Marelan mengalami luka parah dan 1 sepeda motor Scoppy warna Hitam berplat BK
3183 AJU dirampas para pelaku penganiayaan.
Keterangan yang dihimpun wartawan di RS Bhayangkara Medan, Jumat (3/10/2023) ke 4 korban adalah Yuda Ananda (17) warga Jalan Marelan Pasar 2 Timur Kelurahan Rengas Pulau Kec. Medan Marelan. Remaja ini mengalami luka parah di pelipis kiri, bengkak di hidung, luka di samping mulut, luka di bawah telinga dan 2 luka di leher.
Sepeda
Motor Scoppy warna hitam milik orangtua Yuda Ananda juga dirampas puluhan Geng
Motor itu setelah membantai remaja itu dan kawan-kawan nya.
Korban
lain, M Sendy Syah Lubis (17) warga Jalan Marelan I Kelurahan Terjun yang
mengalami luka bekas sayatan pada lehernya dan luka tusuk di pinggul kanan,
Gilang Ramadhan (17) warga Komplek Marelan Bisnis Pasar 2 Lingk, 25 Kel. Rengas
Pulau yang mengalami retak di jari tangannya serta siku nya bengkak akibat
pukulan benda keras, korban lain Fauzan Ahmad (17) warga Jalan Marelan Raya
Gang Mawar 20 Lingk. 17 Kel Rengas Pulau yang mengalami luka robek di kepala
akibat sabetan benda tajam.
Yuda
Ananda, Gilang Ramadhan dan Fauzan Ahmad tercatat sebagai siswa kelas 9 di SMA
Swasta Budi Agung dan M Sendy Syah Lubis adalah pelajar di SMA Swasta Bina
Satria.
Kepada
wartawan, Jumat (3/11/2023) salah satu korban M Sendy Syah Lubis mengaku,
mereka dibantai oleh sekelompok Geng Motor bersenjata tajam di Jalan Cemara
simpang Jalan Wartawan Medan Timur persis didepan Showroom Hino pada Rabu 1
November 2023 saat melintas jalan itu menuju pulang ke Medan Marelan.
“Saat
melintas di Jalan Cemara kami bertiga dihadang oleh puluhan pria, saya yang
mengendarai Sepeda Motor Scoppy oleng dan terjatuh, selanjutnya dengan cepat
mereka menganiaya kami lalu melarikan sepeda motor yang diangkat melewati
pembatas jalan lalu kabur melalui Jalan Perdata samping Showroom Hino,”
bebernya.
Sendy mengaku, dia dan Yuda Ananda diselamatkan warga dan dibawa ke kantor angkutan di Jalan Wartawan dan selanjutnya menghubungi keluarga hingga dibawa ke RS Imelda Jalan Bilal Medan. (PS/RED)