“Pemerintah telah dan selalu berupaya untuk mendukung
kemajuan UMKM dengan menciptakan ekosistem yang baik, seperti melibatkan
perbankan, melakukan pelatihan pengemasan dan produksi, sehingga produk yang
dihasilkan dapat bersaing dan menyokong perekonomian di Indonesia, khususnya di
Dairi,” ucapnya.
Pemerintah, kata Eddy Berutu, melihat Kabupaten Dairi
memiliki potensi untuk tumbuh menjadi pelaku UMKM yang unggul dan dapat
mensupply kebutuhan nasional hingga mancanegara.
“Masyarakat Dairi memiliki semangat yang tinggi untuk
berkecimpung di dunia usaha. Dairi juga memiliki sumber daya alam yang mumpuni.
Maka kami sebagai pemerintah, secara bertahap menyediakan fasilitas pendukung
kemajuan UMKM, diantaranya adalah pembangunan sentra ulos, sentra kopi,
pembangunan PLUT, pelaksanaan pelatihan untuk peningkatan kualitas produk, dan
berbagai upaya lainnya,” ucapnya.
Saat ini, lanjut Eddy Berutu, potensi yang paling besar
berada pada sektor swasta, salah satunya UMKM, yang memiliki fluktuasi yang
sangat besar, memerlukan keberanian, dan optimisme yang tinggi. Namun, sektor
ini tidak dapat berjalan sendirian, harus ada kolaborasi yang baik antara
seluruh elemen.
“Perputaran ekonomi dapat terjadi melalui belanja
pemerintah, konsumsi masyarakat, ekspor (belum ada), dan perbankan. Ini berarti
pemerintah saja tidak mampu, harus ada dukungan dari semua kalangan. Kita bukan
superman, melainkan super tim yang harus berkolaborasi untuk kemajuan bersama,”
kata Eddy Berutu.
Nantinya, ucap Eddy Berutu, Pemerintah Kabupaten Dairi
juga akan berusaha untuk mendatangkan pihak swasta nasional guna membantu UMKM
yang ada di Dairi.
Pada kesempatan ini, Eddy Berutu juga menyampaikan terima
kasih kepada seluruh pelaku usaha yang hadir, karena telah mendedikasikan diri
untuk masuk ke sektor UMKM, yang merupakan penggerak ekonomi.
Sebagai informasi, kegiatan ini menghadirkan narasumber
antara lain Sukardi Banurea dari Bank Mandiri, Manaek Siregar dari Badan
Pertanahan Negara, Mahdi Kudadiri dari Kantor Kementerian Agama Dairi, Jekson
Butar-butar dari Badan Pusat Statistik, Eben Gurning dari Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah, Zulpan Rizky Amanda dari Bank Indonesia, serta Edy Primsa
Brahmana dari Bank Sumut KC. Sidikalang.
(PS/K.TUMANGGER).
