POSKOTASUMATERA.COM – DAIRI - Kunjungan kerja (kunker) Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu ke Desa Lau Njuhar I, Kecamatan Tanah Pinem, Rabu (2/2/2024)beberapa hari yang lewat.Dimana ada kesempatan bagi warga setempat untuk menyampaikan keluh kesahnya.
Dalam sesi tanya jawab dengan warga Aro Nduru,
warga Dusun Balbal yang mengeluhkan permasalahan infrastruktur dan pupuk
bersubsidi di Desanya.
"Pak Bupati, jalan menuju desa kami masih
jelek dan sulit diakses. Bukan hanya itu pak bupati, kami juga kesulitan
mendapatkan pupuk. Pupuknya macet dan susah ditebus pak. Bagaimana itu Pak
Bupati?," ucap Aro.
Menanggapi unek-unek tersebut, Eddy
menjelaskan Pemerintah Kabupaten Dairi akan langsung menindaklanjuti.
"Keluhan tentang jalan rusak dan pupuk
subsidi sering kali kami dengar, tidak hanya di Lau Njuhar I. Maka dari itu,
terkait infrastruktur, kami sudah menargetkan perbaikan 7 jurusan jalan di
Tanah Pinem, dimana dua diantara jurusan itu bersinggungan langsung dengan Desa
Lau Njuhar I, yakni peningkatan jalan jurusan Liang Jering - Alur Subur (link
300) dan peningkatan jalan jurusan Namo Sanggar - Liang Jering - Siudang udang
(link 136)," katanya menanggapi.
Terkait permasalahan pupuk bersubsidi, lanjut Eddy Berutu, persoalan ini tidak
hanya terjadi di Kabupaten Dairi, ini masalah nasional. Namun kita patutlah
bersyukur, karena pemerintah Kabupaten Dairi selalu berupaya memnuhi kebutuhan
pupuk petani dengan menambah jumlah kuota dari tahun ke tahun walau memang
belum mampu mengcover seluruh kebutuhan petani.
"Saya mencatat setidaknya ada tiga faktor
penyebab kuota pupuk bersubsidi tidak mempu mengcover seluruh kebutuhan petani.
Alasan pertama dikarenakan bahan utama pembuat pupuk itu masih harus impor dari
luar negeri, kedua karena peningkatan permintaan pupuk bersubsidi jauh lebih
besar dari produksinya, dan alasan ketiga karena keterbatasan anggaran
pemerintah yang tidak mampu mengcover seluruh permintaan petani. Keluhan ini
tidak hanya dialami petani Dairi, tapi seluruh Indonesia. Namun, kita tetap
berupaya dan usaha kita itu telah membuahkan hasil, setiap tahunnya kuota pupuk
subsidi kita terus meningkat," katanya.
Tidak lupa, Eddy Berutu juga mengedukasi
masyarakat setempat agar tidak bergantung pada pupuk kimia, demi kelestarian
lingkungan dan kesehatan tanah. lebih membiasakan diri menggunakan pupuk
organik.
"Mari perlahan-lahan beralih dari pupuk
kimia ke organik ya bapak-ibu," ujar bupati menyarankan.
Menyambung penjelasan bupati, Kepala Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Robot Manullang juga
menjelaskan bahwa seluruh dunia mengalami keterbatasan pupuk kimia, khususnya
pupuk bersubsidi.
"Konsep pupuk bersubsidi ini hanya
sebagai pemantik (stimulan) untuk kita. Subsidikan artinya pemberian
pemerintah, jadi tidak semua yang kita usulkan (kebutuhan pupuk) itu persis
sama dengan kemampuan pemerintah. Misalnya kebutuhan petani ada tiga ton,
pemerintah hanya mampu mensubsidi sebanyak setengah ton. Maka kekurangan 2½ ton
lagi dapat dipenuhi melalui pembiayaan KUR yang sudah disediakan Bupati Dairi melalui
kerja sama dengan Bank Sumut. Ingat, KUR-nya bukan dalam bentuk uang, namun
dalam bentuk sarana produksi pertanian atau saprodi ya," katanya.
Robot Simanullang juga mengingatkan masyarakat
agar tidak mengeluh tentang proses penebusan pupuk dari kios.
"Tentang syarat penebusan pupuk, ini
merupakan aturan dari Kementerian Pertanian. Tujuannya supaya tidak ada
penyimpangan. Tidak boleh lagi ada ketua kelompok yang terlalu dominan untuk
menebus pupuk. Oleh karena itu, kalau disuruh tebus, tebuslah! Bawa KTP dan
persyaratan lainnya," ucapnya.
Diakhir penjelasannya, Robot Simanullang
mengatakan agara masyarakat tidak lagi selalu bergantung pada pupuk kimia,
namun lebih membiasakan diri menggunakan pupuk organik, karena kata Robot
Simanullang, berdasarkan rekomendasi Kementerian, bahwa Kabupaten Dairi sudah
melebihi ambang batas penggunaan pupuk kimia.
"Mari perlahan-lahan beralih dari pupuk
kimia ke organik. Seperti yang dijelaskan Bapak Bupati, bahwa dalam jangka
waktu yang panjang, pupuk kimia dapat merusak unsur hara dan kualitas tanah kita,"
ucapnya mengakhiri. (PS/K.TUMANGGER).