POSKOTASUMATERA.COM – PAKPAK BHARAT – Banyak faktor Incumbent bisa menang atau terpilih lagi dalam ajang kontetasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),tentu tergantung penilaian masyarakat dan para Pegawai Negeri Sipilnya (PNS) selama dalam kepemimpinannya.
Hal itu
disampaikan K.Tumangger mantan Sekjend Komite Pemuda Pakpak Indonesia (KNPPI),Selasa
(18/6/2024).Ditambahkan lagi,paranincumbent yang mengikuti diajang kontestasi
Pilkada itu sendiri,apakah Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur,Pilkada Bupati-Wakil
Bupati dan Pemilihan Walikota-Wakil Walikota.
Saat ini
sudah mulai masuk dalam tahapan Pilkada di Republik Indonesia yang kita cintai
ini dan direncabajan dilaksanakan sekitar bulan Noprmber tahun 2024 yang akan
datang.Tentu para bakal calon (Balon) Gubernur-Wakil Gubernur,Bupati-Wakil
Bupati dan Walikota-Wakil Walikota telah mempersiapkan diri diajang kontestasi
itu.
Secara khusus
untuk Pakpak Bharat dan Dairi yang sama-sama incumbent diperkirakan akan maju
kembali untuk mencalonkan diri kembali 2 priode untuk jabatan 5 tahun
kedepan.Itulah sesuai dengan pantauan mantan Sekjend KNPPI,juga sebagi Ka.Biro Poskotasumatera.com
Dairi-Pakpak Bharat.
Peluang kemenangan
para incumbent dalam Pilkada tersebut bisa diraih,tetapi banyak faktor
penilaian masyarakat,termasuk penilaian para Pegawai Negeri Sipilnya (PNS) itu
sendiri,misalnya bila para PNS menilai baik kepemimpinannya selama dia memimpin
dijajaran kepemerintahan. Disamping itu para PNS ingin menduduki jabatan lebih baik
dari sebelumnya dan sebagainya,maka mereka akan memenagkan.
Sementara
dalam penilaian masyarakat biasa adalah, seperti menepati visi-misinya sewaktu
masa kampanye dipilkada sebelumnya,tidak sombong dan angkuh selama
kepemimpinannya,mau menerima masukan para tokoh-tokoh didaerah itu untuk
mengembangkan pembangunan daerah yang dia pimpin tersebut.Tidak menganggap
remeh kepada masyarakat,walaupun masyarakat itu kelihatan diam dan tidak mau
berkomentar apapun yang dilakukan pemimpin itu sendiri,Juga jangan menganggap
yang dilakukan itu benar semua walaupun dia Gubernur-Wakil Gubernur,Bupati-Wakil
Bupati,Walikkota dan Wakil Walikota.
Karena kita dudunia
simangko-angko (fana) ini adalah masih manusia biasa,ada kelemahan dan
kekurangan atau tidak sempurna.Apalagi kita sebagai seorang pemimpin,dan tidak
boleh atas kekuasaan kita itu terkesan diremehkan masyrakat itu sendiri.
Dan yang
paling penting lagi perlu dipahami para pemimpin atau Kepala Daerah itu sendiri
harus menghargai “Satu Margamu”,apalagi ada beberapa tokoh dimargamu sendiri,
misalnya tokoh pemuda,tokoh masyarakat,rok0h adat,tokoh agama dan tokoh
lainnya. Karena apapun ceritanya,margamu sendirilah yang lebih dahulu melihatmu
bila ada hal-hal sesuatu,margamu sendirilah yang paling berbicara hati
nuraninya,bukan orang lain.
Memang kita
tidak menampikkan marga yang lain,tapi secara umum marga yang lain kelihatannya
mendukung,mengagung-agungkan dirimu,namun banyak faktornya,misalnya kalau dia
ASN ada maunya,misalnya menyelamatkan jabatan,atau ingin mau jabatan.Pokonya
ada maunyalah diluar margamu, tegas mantan Sekjend KNPPI dan tokoh pemekaran
KPKD itu. (PS/KANSIOM/K.TUMANGGER). , BERITA BERSAMBUNG….