POSKOTASUMATERA.COM-PADANGSIDIMPUAN-Dihadiri Ketua Pengurus daerah (Pengda) Sumatera Utara Destanul Aulia, SKM, MBA, Ph.D, Pengurus cabang (Pengcab) Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kota Padangsidimpuan Gelar Seminar Selama Dua Hari di Aula Budi Luhur Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Jum’at dan Sabtu (7- 8 September 2024).
Acara seminar dihari pertama Jum'at (7 September 2024) mengambil tema Seminar penguatan Etika hukum kesehatan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban petugas serta hak dan kewajiban pasien dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan Seminar dinhari kedua Sabtu (8 September 2024) mengambil tema Sosialisasi Penguatan Komunikasi Empati Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Pada Petugas Kesehatan Tahun 2024.
Ketua Pengurus daerah (Pengda) Sumatera Utara Destanul Aulia, SKM, MBA, Ph.D, ketika diwawancarai Wartawan usai acara sosialisasi mengatakan," 80 Persen Yang menggerakkan Kesehatan adalah sumber daya manusia. Jadi sangat pentinglah pelayanan kesehatan didukung sumber daya manusia. Siapa sumber daya manusia itu antara lain ada tenaga medis,tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan.
Hari ini sebuah organisasi profesi kesehatan yaitu IAKMI ( Ikatan Ahli Kesehatan masyarakat Indonesia) dimana Ketua Pengcab kota Padangsidimpuan Bapak Ihram Kurnia Agusta SKM.M.Kes dan saya Destanul Pengda Prov. Sumatera Utara sebagai organisasi profesi melakukan pembinaan, penguatan kepada anggota anggota kita memberikan pelayanan kepada masyarakat dimana mereka bertugas seperti Di Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Keluarga Berencana,di puskesmas dan di rumah sakit.
Mereka yang bertugas ini harus bisa merubah cara pelayanan mereka untuk lebih efektif. Apa itu efektif yaitu memberikan suatu pelayanan yang tepat dan baik. Nah sesudah pelayanan efektif salah satu caranya agar pelayanan efektif yaitu mereka harus berkomunikasi secara empati. Apa itu komunikasi empati yaitu mereka petugas kesehatan harus mendengar apa yang dirasakan oleh klien ( masyarakat) kita yang dibantu," ujarnya.
Dijelaskannya," masyarakat ingin dibantu dibidang kesehatan. Ibarat masyarakat pergi ke hotel dan masyarakat yang ingin ke puskesmas beda. Orang yang ingin ke hotel selalu senyum senyum karena beliau ingin menikmati bagaimana suasana di hotel, tetapi orang yang mau datang ke puskesmas rumah sakit dan klinik,bidan praktek semuanya adalah orang yang galau atau sedang sakit seperti sakit demam, sakit bisul, panas dan sebagainya artinya masyarakat datang dengan kondisi yang tidak nyaman. Untuk itu petugas kesehatan harus berempati bagi mereka, yaitu kita harus merasakan apa yang mereka rasakan.
Bagaimana merasakan apa yang mereka rasakan yaitu mereka memdengar apa keluhannya pasien, kemudian setelah didengarkan diputuskan apa yang harus diambil tindakan seperti diantar ke dokter, atau dirujuk kemana ini yang diharapkan," ujar Destanul.
Lebih lanjut disampaikannya," kalaulah semua petugas kesehatan komunikasi secara efektip, berempati kepada masyarakat sehingga dapat pelayanan yang berkualitas itu. Yang dimaksud pelayan yang berkualitas itu adalah suatu pelayanan yang terukur,strukturnya,prosesnya,outputnya dan outkamnya. Ada indikator indikator dan sudah kita lihat sekarang ini ada kemajuan di Kota Padangsidimpuan seperti puskesmanya sudah terakreditasi, rumah sakitnya sudah terakreditasi, klinik sudah terakreditasi. Menjadi pertanyaan apakah akreditasi menjamin suatu kualitas pelayanan. Nah kita harua melihat indikator indikatir lainnya, Contohnya misalnya bagaimana angka kesakitan di Padangsidimpuan. Apa trennya menaik atau turun. Angka kematian,angka kecelakaan ,angka orang yang tidak mendapat pelayanan,angka ketidakpuasan, ini indikator indikatornya," ucapnya.
Kita harus memastikan sumber daya manusia (SDM) terutama profesi Ilmu Kesehatan Masyarakat ini memberikan pelayanan yang tertib dan berempati. Kita manusia kadang kadang tidak konsisten, tidak komitmen kadang kadang, terkadang bos kita otoriter, lingkungan kerja kita kawan kawan tidak mendukung sering membuly kita, suasana yang seperti ini dilingkungan kita harus kita perbaiki," pumgkasnya.
Jadi Ilmu kesehatan masyarakat itu adalah ilmu yang fokus pada tindakan tindakan promotif,preventif dan rehabitatif. Nah promitif apa yaitu kita melakukan tindakan promosi di tempat kita hidup sehat ,jangan banyak kali gosip karena dapat menimbulkan prasangka prasangka buruk dan emosi yang pada akhirnya kita sama kita di tempat kerja saling tidak percaya. Kalau A.B dan C saling tidak percaya macam mana pelayanan mau bagus saling curiga dan curiga," ujar Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) Ini.
Untuk itu kita perlu melaksanakan hal hal yang promosi bagaimana kita membangun suasana kerja yang baik di internal kita apalagi di esternal kita bagaimana kita membangun dengan masyarakat yang baik, bagaimana masyarakat tahu jam praktek dokter,bagaimana masyarakat tahu apa yang menjadi haknya,apa yang menjadi kewajibannya. Jadi ini semua kegiatan yang lakukan secara terus menerus," pungkasnya.
Atas nama Ketua Pengda IAKMI Prov. Sumut memberikan apresiasi kepada Pengcab IAKMI Kota Padangsidimpuan Bapak Ihram Kurnia Agusta yang setiap tahunnya mengingatkan anggotanya. Harapan saya yaitu anggota SKM M.Kes, Dokter M.Kes yang ada di Kota Padangsidimpuan ini dapat kembali terus diingatkan agar terus melaksanakan pelayanan yang empati, pelayanan yang baik. Janganlah kita melakukan pelayanan itu tergantung pada insentifnya," harapnya
Makanya hari ini petugas kesehatan dikumpulkan, masyarakat dikumpulkan, sebagai bentuk sosialisasi. Kita bangunpun infrastruktur bagus, peralatan kesehatan bagus ada alat cuci darah,ada alat untuk kemoterapi, ada alat untuk operasi tapi kalau manusianya tak empati bagaimana. Jadi kita harus bangun komunikasi yang empati," bebernya.
Dikatakan Destanul," Kalau akreditasi itukan untuk memastikan sarana prasarana,SOP,pelayanan standard,pembiayaan, penganggaran. Nah ini semuanya bagus kalau manusianya bagus.Kalau manusia tidak bagus bagaimana beliau merencanakan sesuatu dengan bagus sesuai kebutuhan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini harapan kita yang sosialisasi pada hari ini yaitu:
1. Untuk meningkatkan pengetahuannya. meningkatkan komunkasi yang efektip dan empati.
2 Petugas kesehatan yang hadir pulang iangan hanya membawa sertifikat saja namun mau mempraktekkanya dan akan memberikan dampak yang baik kepada masyarakat yang tentunya masyarakat yang berobat bisa sembuh, bisa beraktifitas
3. Tentunya ini semua sudah baik angka kesakitan berkurang,angka kematian berkurang,angka kepuasan pasien meningkat.
4.Akhirnya masyarakat tak banyak sakit dan orang puas berobat, akhirnya Pemerintah tak banyak mengeluarkan anggaran. Tapi sebaliknya sebanyak apapun anggaran diberikan kalau banyak masalah tidak cukup.
5.Untuk itu kita harapakan Kota Padangsidimpuan menjadi suatu Kota yang derajat kesehatannya tinggi,
Ketua Pengcab IAKMI Kota Padangsidimpuan, Irham Kurnia Agusta, SKM, M.Kes dalam sambutannya mengucapkan salam sehat dan salam sejahtera kepada seluruh peserta sosialisasi dan Pengda IAKMI Destanul Aulia, SKM, MBA, Ph. D dan tamu undangan lainnya Dinas Kesehatan dan RSUD Padangsidimpuan.
Selanjutnya, Irham Kurnia Agusta SKM.M.Kes Ketua Pengcab IAKMI Kota Padangsidimpuan menjelaskan bahwa pentingnya sosialisasi ini kepada masyarakat Kota Padangsidimpuan dan ltugas Kesehatan sebagai upaya supaya masyarakat dapat mengetahui hak dan kewajibannya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari para petugas kesehatan dan sebaliknya, supaya petugas kesehatan juga mengetahui hak dan kewajibannya.
Ihram Kurnia mengucapkan terimkasih kepada nara sumber dan terkhusus kepada Ketua Pengda IAKMI Prov.Sumayerq Utara yang telah bersedia hadir melakukan pembinaam dan nara sumber dalam kigiatan sosialisasi ini selama dua hafi. Kiranya Bapak Ketua Pengurus daerah (Pengda) Sumatera Utara Destanul Aulia, SKM, MBA, Ph.D, dan kita semua yang hadir diberikan kesehatan dan umur yang panjang," harapnya.(PS/BERMAWI)