Kesalah Pahaman Pada Aksi Siswa SMA Negeri 7 Binjai Telah Selesai Berakhir Bermaaf - Maafan

/ Rabu, 06 November 2024 / 13.55.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-BINJAI- Terkait hangatnya berita dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan Kepala sekolah SMA 7 Binjai setelah dilakukan investigasi oleh awak media ini ke sekolah tersebut, ternyata hanyalah kesalah pahaman saja.

Hal tersebut diketahui ketika awak media ini dan beberapa awak media lainnya melakukan konfirmasi kepada Kepala sekolah SMA Negeri 7 Binjai Khaidir Nasution. Terkait aksi beberapa orang siswa si sekolah tersebut.

Dalam konfirmasi tersebut Khaidir Nasution membantah apa yang dituduhkan kepadanya terkait dugaan pengutipan- pengutipan yang ada disekolah tersebut. Adapun pengutipan tersebut seperti pengutipan untuk perayaan hari besar kemerdekaan 17 Agustus contohnya. Semua kutipan tersebut dikelola oleh panitia perlombaan dalam hal ini OSIS disekolah tersebut. Anehnya yang melakukan aksi demo tersebut juga dikomandoi oleh ketua OSIS disekolah tersebut.

Detailnya pemungutan dana perayaan 17 Agustus tersebut seluruhnya dikelola oleh panitia/ OSIS dan bukan pihak sekolah. Semua pemungutan tersebut diperuntukan untuk perlombaan disekolah tersebut.


Selanjutnya terkait dana PIP, Khaidir Nst mengatakan seluruh dan bantuan tersebut masuk ke rekening siswa masing - masing, dan dirinya juga tidak mengetahui berapapun dana yang siswa terima.

Berikut tentang dana BOS beliau juga mengatakan "dana BOS semua digunakan sesuai dengan Juknis dana BOS. Dan kita sudah laksanakan sesuai Juknis." Ungkapnya. (6/10).

Mengenai Uang SPP (Sumbangan Penunjang Pendidikan) sesuai kesepakatan yang dilakukan oleh Komite Sekolah dengan orang tua siswa. Tentang kenaikan uang SPP tersebut beliau juga menjelaskan "Uang SPP tersebut sudah naik 2 tahun yang lalu dan itu kesepakatan dari Komite dan orang tua siswa. koq baru sekarang diributkan, dan itupun bervariasi seperti kelas XII hanya 30 ribu perbulannya. Kelas X dan kelas XI yang 50 ribu itupun sudah 2 tahun lalu dinaikan sesuai keputusan pihak Komite Sekolah.

Jadi kesimpulan yang diketahui para siswa yang ikut aksi tersebut dipicu dengan adanya razia handphone yang dilakukan oleh pihak sekolah.

Khaidir Nasution ketika dikonfirmasi tentang razia handphone tersebut membenarkan memang ada dilakukan dan tujuannya adalah untuk mengantisipasi/ pencegahan awal dari perusakan moral anak didik dari perbuatan - perbuatan yang merusak moral siswa. 

"Benar ada kami lakukan razia handphone tersebut. Semuanya demi pencegahan awal tindakan yang merusak moral siswa disini."

Dan pelaksanaan razia handphone tersebut bertujuan untuk mencegah permainan judi online, group - group yang membagikan foto -foto porno yang merusak moral siswa dan ini semua suatu bentuk pencegahan meluasnya keterlibatan siswa dalam keangggotaan genk motor dilingkungan sekolah, khususnya di SMU 7 ini." 

"Dan itupun jika ditemukan adanya keterlibatan siswa dalam pornografi dan judi online pada handphone siswa tersebut, orang tuanya kami panggil." Jelasnya (6/11).

"Jadi seluruh apa yang dituding kepada dirinya hanyalah sepihak yang dilakukan oleh oknum - oknum yang sengaja menjatuhkan kinerja dirinya selaku Kepala sekolah SMA Negeri 7 Binjai."

Ketika ditanya tentang ending aksi kemarin Kepsek SMA Negeri 7 Binjai Khaidir Nasution mengatakan "semuanya sudah diklarifikasi dengan terang benderang olehnya kepada peserta aksi tersebut, dan sudah selesai." 

"Saya haraf masalah ini janganlah dibesar -besarkan lagi. Semua sudah diselesaikan dengan baik oleh pihak sekolah kepada para peserta aksi tersebut," Harapnya. (PS/ZOEL IDRUS).

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p