POSKOTASUMATERA.COM- MADINA- Aliran Sungai Batang Natal yang menjadi sumber air untuk tempat mencuci dan mandi bagi warga Batang Natal - Natal, Kabupaten Mandailing Natal berulang kali tercemar. Kondisi air sungai berwarna coklat pekat berbuih, bau dan mengancam kekayaan spesies ikan di daerah tersebut.
Pemerintah setempat diminta tegas memberi sanksi kepada industri perkebunan kelapa sawit yang kerap mencemari sungai tersebut.
Salah satu warga yang mendatangi lokasi ujung pembuangan limbah perusahaan langsung mengambil video saat terjadinya pembuangan limbah yang keluar dari pipa PT HKI.
"Ini adalah saluran ujung limbah pabrik kelapa sawit PT HKI yang langsung ke sungai Batang Natal, limbahnya hitam pekat, "ujarnya dalam video yang diambil pada Rabu (11/12/2024).
"Limbah dibuang langsung ke sungai tanpa perantara, yah beginilah kondisi sungai batang natal yang berada tepat di Desa Belimbing, Kecamatan Natal, "ujarnya sambil merekam video yang berdurasi 1 menit 6 detik tersebut.
Pemerhati lingkungan Madina Ariansyah mengatakan, sumber pencemaran berasal dari limbah industri. Peristiwa ini sudah menjadi bencana rutin setiap tahun sehingga merugikan warga sekitar.
"Pembuangan limbah seperti ini sudah berulang-ulang terjadi, dan ini terbukti dengan disediakannya ujung pipa yang langsung ke Sungai Batang Natal, "ujar Ariansyah.
Aduan tentang pabrik yang membuang limbah ke Sungai Batang Natal lewat saluran pipa pada siang hari tersebut. Artinya sambung Ariansyah, fakta pencemaran dari limbah pabrik tersebut memang ada.
"Pembuangan limbah berwarna hitam kecoklatan, bau berbuih terjadi lagi dari saluran pipa pabrik kelapa sawit PT HKI di Desa Balimbing, "ujarnya Jumat (13/12/2024).
Terpisah, pihak perusahaan melalui KTU PT HKI yang dikonfirmasi oleh awak media lewat pesan WhatsApp, hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan pihak perusahaan atas pertanyaan media dengan adanya aduan masyarakat tersebut. (PS/210-Net).