Sawal Pane SE M.Si Anggota DPRD Tapsel Dari PAN
POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Peretasan akun media sosial kembali terjadi, kali ini menimpa akun Facebook pribadi milik Sawal Pane. Pada Selasa malam (14/1/2025), Sawal Pane mengonfirmasi bahwa akunnya telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Melalui pernyataannya kepada media, ia memperingatkan masyarakat untuk tidak menanggapi segala permintaan yang mencurigakan dari akun tersebut, terutama jika menyangkut uang atau tebusan.
"Kepada saudaraku semua, apabila ada yang mengatasnamakan saya untuk meminta uang atau hal lain yang sifatnya tebusan, itu adalah penipuan. Mohon jangan dilayani," tegas Sawal Pane dalam wawancara eksklusif. Pernyataan ini dibuat untuk mencegah korban lebih lanjut dari ulah peretas yang mencoba memanfaatkan identitasnya.
Peretasan akun media sosial kini menjadi ancaman yang semakin nyata. Dengan berbagai modus operandi, para pelaku menggunakan akun yang diretas untuk menipu kerabat atau rekan korban. Mereka biasanya mengirim pesan pribadi dengan dalih mendesak, seperti kebutuhan mendadak atau kecelakaan, guna mengelabui korban. Sawal Pane yang juga anggota DPRD Tapsel dari PAN berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam merespons pesan dari akun media sosial, bahkan jika akun tersebut adalah milik orang yang dikenal.
Menurut Sawal Pane, ia mulai curiga ketika beberapa kerabatnya menghubungi dan menanyakan kebenaran pesan-pesan yang meminta uang. Setelah ditelusuri, barulah ia menyadari bahwa akunnya telah diretas. Ia langsung mengambil langkah untuk memberikan klarifikasi kepada publik melalui media dan akun-akun media sosial lainnya.
Sebagai langkah pencegahan, Sawal Pane juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan keamanan akun media sosial mereka. "Gunakan password yang kuat dan aktifkan verifikasi dua langkah untuk meminimalkan risiko peretasan," tambahnya. Ia juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan jika ada hal mencurigakan yang berpotensi merugikan orang lain.
Kepada pihak berwajib, Sawal Pane meminta dukungan agar dapat melacak pelaku peretasan ini. "Saya berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengungkap kasus ini. Jangan sampai ada korban lain yang dirugikan," ujarnya penuh harap.
Akhirnya, ia menegaskan bahwa komunikasi resmi darinya hanya melalui nomor telepon atau pertemuan langsung. Masyarakat diminta tidak langsung percaya pada pesan yang terkesan mendesak tanpa adanya konfirmasi lebih lanjut. Dengan kewaspadaan yang tinggi, ia yakin kasus serupa dapat diminimalisir di masa depan.(PS/BERMAWI)