Ketua DPRK Lhokseumawe Faisal memberikan tanggapan terkait demo yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa IAIN Lhokseumawe terkait PPN 12 Persen. FOTO | DAHLAN AMRY |
POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE -- Ketua DPRK Lhokseumawe Faisal Haji Isa yang didampingi oleh sejumlah anggota dewan lainnya menerima Petisi Tuntutan dari adek adek mahasiswa yang berasal dari Aliansi Mahasiswa IAIN Lhokseumawe terkait PPN 12 persen saat berlangsung nya demo di Gedung DPRK Lhokseumawe.
"Kita selaku anggota parlemen di Daerah menyambut baik sikap yang dilakukan oleh mahasiswa untuk membatalkan kenaikan PPN 12 persen oleh Pemerintah Pusat, melalui suara-suara mereka hendaknya pemerintah pusat memikirkan kembali", demikian ungkap Faisal kepada Poskota Selasa 02 Januari 2025 pagi tadi.
Menurutnya, DPRK Lhokseumawe berharap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dibarengi dengan pelayanan publik yang lebih baik, mudah dan nyata. Ketua DPRK menyatakan bahwa penerapan PPN 12 persen harus membuat kinerja ekonomi nasional membaik, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan penghasilan rakyat.
Selain itu, pemerintah harus melakukan sosialisasi terhadap barang-barang yang masuk kategori mewah kepada publik, ungkap politisi muda Partai Aceh.
Namun, pemerintah telah memutuskan bahwa kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% hanya akan dikenakan untuk barang dan jasa mewah, seperti private jet, kapal pesiar, atau rumah yang sangat mewah. Sementara itu, tarif PPN untuk barang dan jasa secara umum tidak akan naik , sebutnya kepada awak media.
Ratusan Mahasiswa melakukan demo tolak kenaikan PPN saat berunjuk di depan gedung DPRK Lhokseumawe, Kamis 02 Januari 2025 pagi tadi |
Sementara itu, ratusan mahasiswa setelah berorasi, menyerahkan petisi berisi tuntutan mereka kepada Ketua DPRK Lhokseumawe, Faisal.
Adapun tuntutan Aliansi Mahasiswa IAIN Lhokseumawe, pertama, meminta pemerintah segera menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok dan kebutuhan penting masyarakat lainnya yang beberapa hari ini harganya melambung tinggi.
Kedua, meminta pemerintah untuk melakukan pengkajian ulang melalui proses yang transparan dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna memastikan kebijakan pajak yang berkeadilan dan tidak memberatkan rakyat.
Ketiga, meminta pemerintah untuk fokus pada peningkatan penerimaan negara melalui langkah-langkah yang lebih progresif, seperti optimalisasi pajak dari sektor yang selama ini tidak tergarap dengan baik, bukan dengan membebani rakyat kecil.
Keempat, mendesak pemerintah agar bersikap tegas terkait PPN 12% hanya untuk barang mewah, harus ada klasifikasi melalui turunan peraturan, baik Peraturan Presiden atau Peraturan Menteri Keuangan agar tidak terjadi ambiguitas di tengah masyarakat.
Aksi damai mahasiswa itu mendapat pengawalan dari banyak personel Polres Lhokseumawe yang dipimpin Kapolres Lhokseumawe AKBP Hengki Ismanto.
Pantauan MediaPoskota, selama unjuk rasa itu berlangsung sejak pukul 10.30 hingga 12.15 waktu Aceh, Jalan Merdeka depan gedung DPRK Lhokseumawe ditutup oleh personel Satuan Lalu Lintas Polres Lhokseumawe.
Para mahasiswa datang ke DPRK Lhokseumawe berjalan kaki dari Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe. Mereka juga membawa sebuah truk.
Sekitar 10 mahasiswa berorasi secara bergantian. Di antaranya, Allam Thoriq (Presiden Mahasiswa IAIN Lhokseumawe), Muhammad Anil Alwi (Ketua Senat Mahasiswa IAIN Lhokseumawe), Adha Irunsyah (Ketua BEM Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe), dan Khalis Hidayat (Ketua SEMA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe). (PS/DAMRY)