POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tapanuli Selatan sukses menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pengawasan Partisipatif Pemilu Serentak 2024 pada Senin (20/1/2025) di Tor Sibohi Hotel. Acara yang penuh antusias ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk Forkopimda, OPD, akademisi, pimpinan organisasi, jurnalis, dan Panwascam se-Tapanuli Selatan.
Dalam sambutannya, Kabag Ops Polres Tapanuli Selatan, Kompol Abdi Abdillah, menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam menjaga stabilitas masyarakat pasca-pemungutan suara. “Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap tokoh agama dapat berperan aktif menenangkan jemaat agar situasi tetap kondusif,” ujarnya.
Senada dengan itu, Pasi Intel Kodim 0212/Tapsel, Kapten Inf Samson Marbun, menyampaikan pesan persatuan. “Berbeda pilihan itu wajar. Mari kita fokus membangun Tapanuli Selatan bersama-sama setelah pemilu,” katanya.
Kasi Intel Kejari Tapanuli Selatan, Obrika Simbolon SH MH, turut menyoroti peran aktif masyarakat dalam mendukung proses pemilu. “Meski pilihan berbeda, kita harus tetap menjaga persatuan demi kemajuan bersama,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Tapanuli Selatan, yang diwakili oleh Kordiv HP2H, Vernando Maruli Aruan, secara resmi membuka acara ini. Dalam pidatonya, ia mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam meningkatkan pengawasan partisipatif. Namun, ia juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu. “Kegiatan ini menjadi refleksi bersama untuk menciptakan pengawasan yang lebih baik di masa depan,” tegasnya.
Diskusi menarik juga berlangsung dengan paparan dari Kristian Redison SM Simarmata, S.T, Direktur Eksekutif Perkumpulan Suluh Muda Indonesia. Ia mengungkap sejumlah tantangan Pemilu 2024, seperti politik uang, hoaks, politisasi birokrasi, dan apatisme masyarakat. Menurutnya, penguatan peran masyarakat sipil sangat krusial dalam menghadapi isu-isu tersebut.
Dr. Fernanda Putra Adela, S.Sos, MA, Dosen Fisip USU, memberikan refleksi mendalam tentang pengawasan partisipatif. “Belajar dari pengalaman Pilkada 2024, kita perlu mendorong Bawaslu agar semakin kuat. Tantangan seperti politisasi birokrasi dan oligarki politik harus diatasi untuk meningkatkan kualitas demokrasi,” ujarnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga mempererat kolaborasi berbagai pihak dalam menciptakan pemilu yang aman, damai, dan demokratis. Dengan harapan besar, kegiatan ini ditutup dengan optimisme bahwa Pemilu Serentak 2024 di Tapanuli Selatan akan berjalan lancar, menjunjung tinggi keadilan, dan memperkuat nilai-nilai demokrasi.(PS/BERMAWI).