Stop Buang Air Besar Sembarangan |
POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE -- Anggota Komisi D DPRK Lhokseumawe yang membidangi Kesehatan Roma Juwita Hasibuan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam laporan angka kemajuan (progres) akhir tahun 2024 oleh Pemerintah Aceh terhadap Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) mencapai angka yang sangat signifikan yaitu angka 100%.
Dilaporkan laju perkembangan kesehatan masyarakat kota Lhokseumawe sangat baik, ini terlihat dari peran dan partisipasi masyarakat yang tidak lagi melakukan pembuangan air sembarangan.
Demikian dikatakan oleh anggota Komisi D DPRK Lhokseumawe Roma Juwita Hasibuan saat wawancara dengan media Poskota baru baru ini di Lhokseumawe.
Menurut Roma Juwita Politisi Partai Golkar mengatakan semua desa di Kota Lhokseumawe sudah berkomitmen untuk mencapai angka 100 persen terhadap Stop Buang Air Besar sembarangan pada akhir tahun 2024 ini.
Seperti yang telah dirilis oleh Pemerintah Aceh, dalam rekapitulasi perkembangan harian capaian KK akses sanitasi dan Desa SBS Kabupaten/Kota tahun 2024. Dimana Lhokseumawe keluar angka 100 persen SBS bersama dengan 14 Kabupaten/ Kota lainnya di provinsi Aceh, ujarnya.
"Ini satu kemajuan yang pesat yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam memberikan nilai-nilai Kesehatan untuk 250.000 warganya, terkait tidak lagi warga yang membuang Air Besar Sembarangan," sebut anggota Parlemen dari Golka
Sementara itu, Cut Fitri Yani Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe kepada Poskota mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) sering melaporkan dan mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS).
Lanjut Cut Fitri, dampak dari kebiasaan ini dapat menyebabkan dampak terhadap kesehatan kota Lhokseumawe itu sendiri, yaitu : 1. Penyebaran penyakit diare, kolera, dan disentri.
2. Kontaminasi sumber air.
3. Meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan.
Upaya Pengentasan BABS
1. Membangun dan memelihara fasilitas sanitasi yang memadai.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan.
3. Melakukan edukasi tentang cara buang air besar yang sehat dan hygienis.
4. Menggalakkan program "Stop BABS" di komunitas, demikian papar Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Cut Fitri Yani. (ADV)