Terlihat sejumlah Guru Honorer dan Pendik Kota Lhokseumawe berkoordinasi dengan Kepala BPKSDM Irsyadi terkait Guru Honorer banyak yang tidak lulus, akibat minimnya Formasi. FOTO | DAHLAN AMRY |
POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE --
Ratusan guru honorer dan tenaga Kependidikan Kota Lhokseumawe kecewa terhadap hasil pengumuman BKN mereka tidak Lulus, dimana mereka merupakan honorer yang sudah lama mengabdi rata rata dengan masa kerja 15 tahun lebih bahkan ada yang diatas 20 tahun dengan umur sudah melebih 40 tahun, namun kami tidak dihargai dan merasa dianak tirikan.
Abdul Hadi, Ketua Forum Honorer Kota Lhokseumawe dalam pertemuan hari ini mengatakan, mulai banyak menerima keluh kesah bahkan ada yang ingin demo. Namun Abdul Hadi mengatakan demo bukanlah salah satu jalan keluar penyelesaian kekecewaan.
Lanjut Abdul Hadi, teman teman honorer, saya saja sebagai orang yang memperjuangkan teman teman juga tidak lolos PPPK, siapa yang lebih kecewa.
Untuk itu, rencana hari ini kita akan duduk untuk mencari solusi dan meminta Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk menambah formasi dan menyelesaikan seluruh honorer guru dan tendik menjadi ASN PPPK, sebut Abdul Hadi.
Apalagi yang membuat kita kecewa, dimana Pemerintah Pusat sudah meminta Pemerintah Daerah untuk mengusulkan Formasi sebanyak mungkin agar persoalan honorer terselesaikan semua, harapnya.
Seperti kita ketahui di Lhokseumawe hanya sekitar 500 orang jumlah guru dan tendik, namun kenapa yang diajukan hanya 100 orang? sementara teknis cukup banyak, terang Abdul Hadi.
"Ini salah satu ketidak adilan yang kami rasakan dan kenapa kemenag bisa menyelesaikan dan lulus 100% kenapa dinas Pendidikan tidak bisa, apakah anggaran Kemenag dengan Kemendikbud tidak dari negara yang sama," ungkap Abdul Hadi selaku Ketua Forum Honorer Kota Lhokseumawe. (PS/DAMRY)