POSKOTASUMATERA.COM – TAPSEL – Duka mendalam menyelimuti Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat, setelah longsor dahsyat pada Minggu, 23 Februari, merenggut nyawa sepasang suami istri. Tragedi ini menggugah empati berbagai pihak, termasuk keluarga besar SMAN 1 Angkola Timur, yang dengan sigap mengulurkan tangan bagi para korban.
Tak butuh waktu lama, sekolah ini langsung bergerak menggalang bantuan. Dari guru hingga siswa, semua bahu-membahu mengumpulkan donasi dengan penuh semangat. Kepala SMAN 1 Angkola Timur, Zahrona Harahap, S.Pd., menegaskan bahwa kepedulian sosial adalah bagian penting dalam pendidikan. “Kami ingin membentuk karakter siswa agar tumbuh dengan nilai empati dan gotong royong. Pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga soal kemanusiaan,” tuturnya.
Bantuan berupa uang tunai telah disalurkan langsung kepada keluarga korban. Para siswa yang ikut serta dalam penyerahan donasi mengaku tersentuh melihat kondisi korban. “Ini pengalaman yang membuka mata kami. Semoga sedikit yang kami berikan bisa meringankan beban mereka,” ujar seorang siswa dengan haru.
Lebih dari sekadar aksi sosial, momentum ini juga menjadi refleksi bagi para siswa menjelang bulan suci Ramadan 1446 H. Mereka diajak untuk semakin mempererat kebersamaan, saling memaafkan, dan menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama di daerah rawan longsor. Namun, di tengah duka, kepedulian yang ditunjukkan SMAN 1 Angkola Timur menjadi bukti bahwa nilai kemanusiaan masih sangat kuat. Dengan semangat gotong royong, harapan untuk bangkit tetap menyala bagi para korban.(PS/BERMAWI)