POSKOTASUMATERA.COM-BINJAI | Kasus patahnya tiang listrik yang merenggut nyawa dua orang yaitu seorang ibu dan anaknya yang masih kecil akibat tertimpa patahan tiang listrik di jalan Pacul Kelurahan Cengkehturi, Kecamatan Binjai Utara, Sumatera Utara beberapa waktu lalu mahasiswa minta penjelasan dan pertanggungjawaban pihak PLN (Persero) UP3 Binjai.
Puluhan Mahasiswa mengatasnamakan gabungan Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI) kembali melakukan aksi Demo di Kantor DPRD Kota Binjai, Kamis, (6/2).
Gabungan Mahasiswa tersebut dalam aksinya meminta agar Manager PT. PLN (Persero) UP3 Binjai, Darwin Simanjuntak bertanggung jawab atas terjadinya insiden yang menyebabkan kematian masyarakat Kota Binjai. Para mahasiswa menuding pihak PLN UP3 lalai dalam melaksanakan perawatan serta tiang listrik yang digunakan tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan.
"Kami meminta agar Manager PLN UP3 Binjai bertanggungjawab atas kematian ibu dan anak akibat tertimpa patahan tiang listrik diduga tidak sesuai spesifikasi pengerjaan. Kami juga minta Darwin di copot, Periksa pihak ketiga (Vendor) terkait tindak pidana korupsi pada kualitas tiang listrik yang roboh," kata massa di wakili Kordinator Aksi, Gurki Sembiring.
Sementara Manager UP3 Binjai Darwin Simanjuntak ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa tiang tersebut sudah sesuai spesifikasinya dan pihaknya sudah melakuka. Perdamaian dan memberi santunan yang besarannya tidak dapat dia sebutkan.
Aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa berketepatan adanya Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kota Binjai dengan Manager PLN UP3 Binjai, Darwin Simanjuntak yang dlterkesan tertutup.
Melihat adanya aksi mahasiswa Perwakilan Anggota DPRD Kota Binjai, Drs. T. Matsyah dari Fraksi Partai Nasdem didampingi anggota DPRD lainnya dan juga Manager PLN UP3 Binjai, Darwin Simanjuntak langsung turun dan menemui massa aksi.
Pada kesempatan itu Matsya mengatakan, "Jadwal RDP DPRD kota Binjai Komisi C telah kami jadwalkan pada hari Senin yang lalu. Kami (DPRD) sama PLN UP3 Binjai. Ada memang prosedurnya kayak gini di buat."
"Izin ya....ingin kami masukan adinda, tapi begini prosedurnya yang kami buat. Kami mau dengar penyataan pihak PLN didalam sama ngak dengan pembicaraan adik-adik di luar. Jadi sekali lagi kalau ada pembicaraan, pertanyaan silahkan tanyakan" ucap Matsyah.
Berbeda dengan keterangan Darwin Simanjuntak, Ia menerangkan bahwa bahwa kasus kematian ibu dan anak akibat tertimpa patahan tiang listrik masih mencari apa penyebab patahnya tiang tersebut.
"Pihak PLN UP3 Binjai masih mencari apa penyebab patahnya tiang listrik itu. Namun dalam hasil pemeriksaan kami, bahwa kondisi tiang listrik itu masih layak sehingga masih kita gunakan.
"Kita kepada adik-adik mahasiswa sangat welcome dan terbuka atas kasus yang terjadi, kami (PLN UP3) siap berkordinasi, kapan adik-adik mau ketemu sama kami, pagi hari, malam hari atau hari Minggu, silahkan sampaikan kepada kami. Namun sampai saat ini memang surat adik-adik tidak sampai kepada saya" ucap Darwin Simanjuntak.
Terkait kasus ini Kapolres Binjai AKBP Bambang Christanto Utomo hanya menjawab singkat konfirmasi awak media mengatakan "beberapa pihak sudah diperiksa dalam kasus ini." Tanpa memberi komentar lebih lanjut.
Merasa belum mendapat kejelasan terkait permasalahan ini, adik-adik mahasiswa membubarkan diri dan berjanji akan membawa kasus ini ke PLN Unit Induk Distibusi Sumatera Utara. (ZOELIDRUS/TEAM).