Jabatan Kepling XVI Helvetia Tengah, Dituding Warga Jadi Warisan Keluarga

/ Kamis, 20 Maret 2025 / 23.19.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Jabatan sebagai kepala lingkungan (Kepling) XVI Kelurahan ini Helvetia Kecamatan Medan Helvetia ini, Diduga sebagai ajang Warisan keluarga.Hal ini diketahui, bahwa Junaidi(57) Kepala Lingkungan (Kepling) XVI yang saat ini sudah masuk usia pensiun, kini mencalonkan anak kandungnya sebagai penggantinya.

Pantauan awak media di lapangan, terlihat Junaidi sangat antusias  mendampingi Mona (anak kandungnya) mendatangi rumah rumah warga untuk mengambil tekenan dan foto menandakan dukungan warga tersebut kepada Mona.

Dari beberapa warga di sana, mengatakan bahwa sangat tidak layak tentang pencalonan Mona (anak Junaidi) sebagai Kepling XVI.Warga menilai bahwa Mona belum sanggup untuk memimpin Lingkungan dengan usianya saat ini.Meski dalam Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Walikota (Perwal) Kota Medan usia Mona sudah bisa mencalonkan sebagai Kepling, namun sebagian warga sangat risih," habis bapaknya masa anaknya macam warisan keluarga pula jabatan Kepling ini", cetus Warga dengan logat Medan.

Salah seorang warga lingkungan XVI juga mengatakan bahwa keberatan dengan pencalonan Mona yang merupakan anak kandung Junaidi Kepling XVI yang sudah pensiun.

" Janganlah sesudah bapaknya pensiun  jadi Kepling, dilanjutkan anaknya itu kan namanya KKN.Apalagi sampai mendampingi anaknya ke rumah rumah warga untuk meminta tekenan warga sebagai bentuk dukungan warga.Dan yang lebih penting, jabatan kepala lingkungan ini bukanlah jabatan warisan keluarga jadi saya mengharapkan, berilah kesempatan kepada orang lain yang lebih mampu dan lebih cekatan untuk menjabat sebagai kepala lingkungan XVI ini," kata Boru Tobing kepada awak media ini.Kamis (20/03/2025).

Hal senada juga disampaikan warga lain saat dijumpai awak media di masjid Al Ikhlas jalan Kamboja 7 blok 18 lingkungan XVI Desa Helvetia Tengah kecamatan Medan Helvetia.

" Selaku warga lingkungan XVI, Saya merasa bahwa tidak pantas jabatan kepala lingkungan di sini di gantikan oleh anak mantan kepala lingkungan yang sudah pensiun.Sudah lah berikan kesempatan kepada orang lain saja untuk menjabat kepala lingkungan XVI, kan Junaidi sudah menjabat selama kurang lebih 20 tahun apa belum puas jangan jadikan jabatan Kepling ini sebagai warisan keluarga", ucap Pak Lubis tegas.

Saat awak media melintas di jalan Kamboja raya, seorang ibu rumah tangga menghentikan perjalanan awak media dan mengajak ke rumah warga yang terlihat sudah berkumpul beberapa orang emak emak yang sedang berkumpul.

Mereka menyampaikan kepada awak media prihal pencalonan serta pemilihan kepala lingkungan XVI yang sedang ramai diperbincangkan oleh warga di sana salah satunya, Junaidi mantan Kepling XVI yang mencalonkan anak kandungnya untuk menjadi Kepling yang terkesan terlalu dipaksakan oleh Junaidi.

Menurut para emak emak di sana, seharusnya jabatan Kepling jangan dipertahankan keluarga Junaidi (mantan Kepling) dengan mencalonkan anaknya untuk menjadi Kepling.

" Seharusnya malu lah mencalonkan anak sendiri.Masak habis bapaknya anaknya.Dan anaknya itu jika kami nilai, belum bisa untuk mengemban jabatan sebagai Kepling", ujar salah seorang emak emak di sana.

" Sedangkan bapaknya, saat menjabat sebagai Kepling menurut kami banyak kesalahannya atau tidak becus memimpin Lingkungan ini.Banyak diantara kami di sini yang hingga saat ini tidak mendapat bantuan dari pemerintah sementara, kami kami ini adalah orang susah dan sudah berstatus janda.Jadi, bagaimana lagi jika anaknya yang masih muda seperti itu dan tidak pernah bermasyarakat bisa memimpin Lingkungan ini", sambut emak emak yang lain.

" Kami menduga, bahwa anaknya ini hanya dijadikan tameng oleh Junaidi agar dia masih bisa ikut ambil andil dalam urusan kepala lingkungan XVI ini padahal 20 tahun menjabat apakah tak cukup bahkan, Junaidi sudah bisa membeli rumah di daerah glugur rimbun sana ", Ungkap mereka.

" Kami minta pihak kelurahan dan pihak Kecamatan Helvetia untuk menyikapi hal ini dengan baik agar tidak terjadi kekuasan turun temurun seperti sebuah kerajaan saja", pungkas emak emak di sana. (PS/IRWANSYAH).



Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p