POSKOTASUMATERA.COM - LABURA - Beredar viral video percakapan antara Ridwan Tambunan selaku kepala desa (Kades) Damuli Pekan dengan IM alias Encet terduga bandar Narkoba saat ketika ditangkap. Video berdurasi singkat tersebut memperlihatkan, Encet berusaha memohon kepada Kades agar dirinya tidak dilaporkan ke Polisi dan berjanji akan segera berhenti menjadi bandar Narkoba.
"Janganlah pak, kuhargai orang bapak, aku tak mau lagi. Barontilah aku mulai hari ini sampe ke depan hari", Ucap Encet memelas.
Sementara Kades menyarankan agar Encet melakukan Negosiasi kepada seseorang agar dirinya (Encet-red) tidak dibawa ke kantor polisi. "Tak usah pala kau ceritakan, maccammana pun kau nanti kalau datang dia nego lah kau sama dia, mintak tolonglah kau sama dia", ucap Kades dalam video.
Sementara itu, salah seorang warga desa Damuli Pekan yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku heran dengan perlakuan Kades dalam tayangan video tersebut. "Seharusnyakan Kades kami langsung membawa si Encet itu ke kantor Polisi, ini kenapa pulak malah ada istilah nego?", ungkap warga curiga (10/3/2025).
Warga dimaksud dalam wawancaranya kepada awak media menyatakan, telah beredar kabar dikalangan masyarakat setempat bahwa terjadi negosiasi antara Kades dengan terduga bandar Narkoba tersebut agar kasusnya tidak dibawa ke Polisi.
"Iya bang, di kampung kami sudah heboh kalau si Encet nego 150 juta biar dia dibawanya ke BNN untuk di Rehab dan bukan ke kantor Polisi", bebernya mengakhiri.
Di tempat terpisah(10/3/2025), kepala desa Damuli Pekan Ridwan Tambunan saat ditemui awak media di kediamannya membantah telah terjadi negosiasi antara dirinya dengan bandar Narkoba dimaksud.
Kades berkilah bahwa bahasa 'Nego' tersebut terjadi antara ketua Gerakan Anti Narkotika Nasional (GANN) dengan sang bandar. "Kami di sini sifatnya hanya mengusir pak, setelah kami tangkap langsung kami serahkan ke ketua GANN Labura yakni pak Lontung Siregar. Bahasa nego itu mungkin ada diantara mereka pak", ucap Kades berkelit.
Kades menambahkan, untuk mengetahui lebih lanjut agar menanyakan langsung ke ketua GANN Labura. " Untuk info selanjutnya coba tanyakan ke pak Lontung saja pak, karena beliau dan si Hendrik (perangkat desa) yang membonceng si Encet ke kantor BNN", tutupnya cemas. (PS/RH)