POSKOTASUMATERA.COM-KARO-Pungutan liar (pungli) kembali Mengila dan meresahkan wisatawan. Bahkan mobil tumpangan wartawan Metro24 yang hendak berkunjung ke objek wisata Pemandian Air Panas di Kecamatan Berastagi dipanjati dan dihadang oleh kedua orang tidak di kenal (OTK).
Ada beberapa kawanan OTK dengan gaya Premanisme menghadang para mobil - mobil yang hendak masuk ke wisata pemandian air panas Jalan Daulu Berastagi Kabupaten Karo, Minggu (6/4/2025) 13.00 Wib.
Hal ini bukan kali ini saja, bahkan sudah sering terjadi unggahan video terkait dugaan pungli di tempat itu yang viral, namun sampai saat ini kumpulan berpakaian preman itu tak perduli, tetap saja melakukan dugaan pungli bagi wisatawan yang hendak masuk kedalam lokasi pemandian air panas.
Kini korban mereka tak lain seorang wartawan yang hendak masuk ke wisata itu , Rombongan Wartawan dihadang dua orang OTK yang mengaku sebagai pekerja dari Dinas Parawisata Kabupaten Tanah Karo.
"Sangat di sayangkan kedua OTK yang menghadang wartawan , yang mengaku sebagai pekerja dari Dinas Parawisata Tanah Karo ,tidak mampu tunjukan surat ijin tugas mereka mengenai pengutipan distribusi kepada wisatawan," terang Rudi Wartawan di media Metro24, Senin (6/4/2025).
"Mereka seperti kawanan perampok,mereka mengejar dan memanjat mobil tumpangan saya dan OTK itu menjerit - jerit untuk menghentikan mobil wartawan ,bahkan salah seorang OTK yang lain mengejar dengan mengenderai sepeda motor matic dan menghadang mobil wartawan. Saat itu sangat mengerikan seperti dua orang yang tak di kenal itu hendak mau merampok kami. Mereka sangat kasar meminta agarr membayar iuran distribusi bagi yang masuk kepemandian air panas itu," ujar wartawan Harian Metro24 ini.
Mereka mengaku, petugas dari Dinas Parawisata.jadi kau harus ikut aturan yang mereka buat. "Jangan sampai kau ku buat susah .ini wilayah saya ,meski siapapun wartawan kami tak perduli dan tak takut yang penting harus bayar -bayar," kata Rudi menirukan ucapan kedua OTK di lokasi pintu masuk lokasi pemandian air panas Daulu Kecamatan Berastagi.
Kejadian ini mengingatkan kembali kepada deklarasi anti pungutan liar yang disosialisasikan secara langsung oleh pihak Pemerintah Kabupaten Karo.
Namun, pada kenyataannya aksi pungli ini malah kembali terjadi dan menyebabkan pengunjung merasa kebingungan terkait biaya tiket masuk.
Mengingat kondisi libur di hari Raya Idul Fitri, para oknum pungli memanfaatkan momen ini untuk mengambil keuntungan yang lebih besar. (PS/TIM)