POSKOTASUMATERA.COM.KARO-Masyarakat yang Hendak berwisata ke pemandian air Panas di Jalan Daulu Kecamatan Berastagi terpaksa harus membayar iuran Distribusi, bahkan apabila tidak membayar ,oknum para penjaga distribusi yang tak lain kabarnya adalah warga setempat ,mereka tidak sungkan -sungkan mengejar bagi yang mau melintas masuk ke wilayah wisata itu.Senin (7/4/2025)
Hal itu terjadi oleh salah seorang wartawan yang sempat mobilnya di gantungi dan di kejar lalu di hadang dengan sepeda motor berjenis sepeda motor metik yang mengaku -gaku tukang pengutipan distribusi wilayah tersebut.
Bagi pengunjung wisata, tentu saja menjadi takut karena yang mengaku sebagai pengutipan retribusi memakai pakaian seperti ala preman.Tanpa ada memegang surat tugas , indititas diri ,bahkan tanpa menggunakan seragam baju petugas retribusi .
" Seharusnya kalau lah itu emang resmi untuk pengutipan retribusi untuk ke pemerintah daerah,itu seharusnya para petugasnya harus di kelengkapan jati diri, agar masyarakat yang masuk ke wisata itu tidak menjadi takut,
Warga Medan, Dengan inisial Mohammad Fadli ( 48) l bemengatakan sebaiknya legalitas para pekerja yang melakukan pengusutan di lengkapi "engkapi lah indititas mereka agar ini tidak rancu .jika mereka terus terusan seperti itu.Berarti mereka di anggap legal atau pengutipan ala premanisme " ujar Mohamad.
" Seperti tukang parkir ,mereka memakai rompi Parkir, indititas diri seperti KTA (Kartu Tanda Anggota ) bahkan surat tugas mereka selalu di bawa..Sementara kalau tukang pengutipan di Jalan Daulu menuju air panas, tidak ada kelengkapannya alias ala preman ,yang kini membuat masyarakat yang mau ke wisata ke wilayah air panas hingga kini menjadi takut" ujar Warga Seputaran kita Medan.
Dan bagi masyarakat.yang pernah melihat ungahan yang viral di media sosial tiktok .https://vm.tiktok.com/ZSrU7cbb9/ postingan ini di TikTok lite yang menyatakan jalan Daulu Kecamatan Berastagi ,terlihat para tokoh serta instansi mereka mendukung bahwa tidak ada lagi sepanjang jalan adanya pungli.
Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata Munarta Ginting saat di konfirmasi oleh wartawan pada hari Senin (7/4/2025) sekitar pukul 16.45 wib mengatakan bahwa pengutipan tersebut buka. Pungli.
" Maaf bg ..kalau pemungut retribusi di doulu - semangat gunung berlaku kurang sopan,namun itu bukan pungutan liar 🙏🙏 " terang nya
Kemudian konfirmasi terkait, Apakah ada pengutipan distribusi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Karo..di jalan Daulu percisnya ada Pos yang tak jauh dari simpang Daulu ?.. ...
" Iya bg.. Pemda resmi mengutip retribusi " abgda...🙏
Jika lah resmi ada pengutipan retribusi ?Kenapa bagi orang -orangnya yang mengutip tidak ada di bagi surat tugas atau pun adtribut petugas ,bahkan di wilayah pengutipan tidak ada seorangpun dari dinas terkait?...
Dan sementara tukang parkir pun pak kadis, itu mereka di lengkapi..Ada surat tugasnya . indititas KTA nya bahkan baju Parkirnya ,karcis dari Dinas Perhubungan daerah terkait ...
" Siap.. Karena petugas yang kutip itu masyarakat/pemuda dari dua desa itu bg." sebut Kadis Pariwisata
Oh ya pak..setiap wisata masuk ke jalan Daulu menuju air panas..apakah bayar perorang atau per sepeda motor/mobil yang harus masyarakat membayar?....Dan berapa anggaran biaya yang telah di tetapkan oleh Pemda Karo?..
Nah..jika itu resmi dari Pemerintah Daerah Karo...berarti yang di deklarasikan itu tdk benar ya pak kadis?...
Kemudian Kadis Parawisata Kabupaten Karo Munarta Ginting menjelaskan " Bayar per orang ,sebesar 10.000/orang bg
Dan soal ,Dideklarasikan itu dulu saat ada pungutan oleh oknum yang mengakibatkan pungutan berlapis sampai 3 x itu dulu bg.." cetusnya (PS/TIM)