POSKOTASUMATERA.COM – PADANGSIDIMPUAN-Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti Kantor Kepala Desa Pudun Jae pada Selasa (16/4/2025), saat Pemerintah Desa setempat menggelar acara Halal Bi Halal pasca-Ramadan. Acara yang tak sekadar jadi tradisi tahunan ini menjelma menjadi ajang mempererat tali silaturahmi, sekaligus pemantik semangat baru dalam menyongsong agenda besar tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Desa Pudun Jae, Riski Ibrahim Siregar, dalam sambutannya menekankan pentingnya momen ini sebagai ajang refleksi dan penguatan kebersamaan. “Ramadan telah melatih kita untuk bersabar dan saling memaafkan. Mari kita lanjutkan dengan semangat gotong royong dalam membangun desa tercinta,” ucap Riski dengan nada haru dan penuh kehangatan.
Namun, bukan hanya soal maaf dan silaturahmi—acara ini juga menjadi titik tolak konsolidasi jelang penilaian desa binaan kategori PAAR (Pola Asuh Anak dan Remaja) tingkat provinsi. Sebuah kehormatan besar, karena Desa Pudun Jae terpilih langsung oleh Wali Kota Padangsidimpuan sebagai wakil kota untuk ajang prestisius ini.
“Kesempatan ini adalah bukti kepercayaan besar kepada kita. Mari buktikan bahwa Desa Pudun Jae pantas menjadi contoh di mata provinsi,” tegas Riski, yang disambut antusias para kader PKK, tokoh masyarakat, dan perangkat desa.
Dalam kesempatan yang sama, Riski menyampaikan kabar menggembirakan dari Ketua TP PKK Kota Padangsidimpuan, Nyonya Masroini Letnan Dalimunthe, terkait rencana keberangkatan ke Parapat, Danau Toba, dalam rangka kegiatan PKK yang sempat tertunda. “Jika segala kesiapan administrasi dan teknis terpenuhi, insya Allah kita akan segera diberangkatkan. Ini bentuk penghargaan atas kerja keras kita semua,” tambahnya.
Acara berlangsung hangat, diwarnai suasana penuh kekeluargaan. Saling bersalaman, ramah tamah, dan dialog antarwarga menjadi warna tersendiri yang memperkuat rasa kebersamaan. Warga pun berharap kegiatan semacam ini terus menjadi budaya yang mempererat semangat gotong royong.
Halal Bi Halal di Desa Pudun Jae tahun ini bukan sekadar seremonial—namun menjadi momen strategis yang menyatukan semangat masyarakat dalam satu tujuan: menjadikan desa lebih maju, harmonis, dan membanggakan di panggung provinsi.
(PS/BERMAWI)