Konferensi pers ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, M.Si yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas daerah dalam menghadapi potensi dampak musim kemarau, terutama terkait kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Turut hadir dalam konferensi pers ini adalah Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Dalam pemaparannya, pihak BMKG Riau menyampaikan bahwa musim kemarau diperkirakan akan datang lebih awal dari biasanya dan cenderung lebih panjang. Wilayah-wilayah rawan karhutla diminta untuk segera melakukan langkah-langkah mitigasi sejak dini.
Bupati Kampar Ahmad Yuzar menyampaikan kesiapan Kabupaten Kampar dalam menghadapi musim kemarau tahun ini, termasuk melalui koordinasi dengan instansi terkait serta penguatan sumber daya di tingkat desa dan kecamatan. Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah terjadinya karhutla melalui pendekatan edukatif dan patroli terpadu.
Konferensi ini ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para kepala daerah menyampaikan pandangan dan strategi masing-masing dalam menghadapi musim kemarau 2025.
Dengan sinergi yang kuat antar pemerintah daerah dan dukungan dari BMKG, diharapkan Riau dapat lebih siap menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan cuaca ekstrem ke depan. (PS/NURMAN)